Ada sebuah kutipan yang sempat menghentakkan saya. Kutipan itu tercipta dari seorang novelis perempuan berbakat. Mengapa saya mengatakan berbakat? Karena novelis pernah mendapatkan salah satu penghargaan melalui cerpen terbaik majalah sastra Horizon selama 10 tahun terakhir (1990-2000) dan mendapat Pena Award 2002. Kutipan itu berbunyi seperti ini: Menjadi penulis itu harus serakah; serakah dalam membaca! Memaknai kutipan Helvy Tiana Rosa, menyadarakan kita bahwa membaca itu memiliki dampak yang besar. Membaca dapat diilustrasikan seperti orang yang kehausan. Karena begitu haus maka seseorang akan minum sebanyak-banyaknya, bahkan sampai menghabiskan beberapa botol. Seperti pengalaman saya ketika SMA, ada salah satu teman yang menghabiskan 2 botol aqua sekaligus karena tenggorokannya kering, begitu melakukan uji lari sejauh 1 kilometer. Tidak hanya aqua, selang beberapa menit pun ia membeli makan sebagai ganti energi yang terkuras karena lari. Itulah artian dari serakah. P...
"Percayalah, suatu hari nanti akan datang berkah dari setiap proses. Tentu, hakikat proses tidak pernah mengkhianati hasil. Percayalah! Untuk hari ini, tuliskan jejak hidupmu ke dalam tulisan. Senantiasa ia akan abadi meski kita berada di ruang keabadian."