Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Cerdas Bermedia Sosial

Popularitas media sosial hingga tahun 2017 masih akan terus melonjak. Media sosial bukan lagi menjadi media komunikasi antarindividu atau kelompok. Namun “dunia kedua” dan sumber informasi. Semua informasi dapat diakses dengan mudah lantaran kecanggihan teknologi dan infomatika. Imbasnya, mulai dari suhu politik, hukum hingga berujung konflik dan ketegangan sosial akan mewarnai dunia. Media sosial atau medsos , di era digitalisasi tak ubahnya seperti senjata tajam. Di satu sisi, dapat digunakan sebagai jalan kebaikan, seperti menjalin silahturahmi, berbagi ilmu, dan penelusuran informasi. Di sisi lain, digunakan sebagai jalan keburukan, seperti yang terjadi di tahun ayam api ini. Indonesia 2017 tengah diserang badai besar yang datang dari pelbagai sudut, salah satunya adalah beredarnya ujaran kebencian atau hoaks. Kegelisahan masyarakat, mulai terasa begitu informasi baru bersifat bohong yang dibawa sekelompok manusia tak bertanggung jawab sangat tak diuntungkan.   Beri...

Reportase: Jangan Jual Budaya ke Tetangga

Aktor dalam pementasan lakon teater harus memiliki rasa sensitif tinggi. Sensitif terhadap orang lain, lingkungan, budaya, sentuhan hingga bau. Itu yang harus dipenuhi sebagai pembangun ruang imaji. Selain itu, karakter lakon menjadi bagian terpenting agar dapat menghayati peran yang dimainkan. Itulah pesan Suprapto, pembimbing teater Wakamandini STKIP PGRI Ponorogo. “Sensitif bukanlah sebuah ego, melainkan sensitif terhadap realita lingkungan sekitar,” tambahnya. Pementasan teater berlangsung di Gedung Kesenian Ponorogo, Jl Batoro Katong, Ponorogo, Sabtu (21/4/2018). Pentas berjudul Jatil Ndalem Pujokusuman karya mahasiswa mengangkat cerita tentang jual-beli seni budaya dengan negara tetangga. Tari Jatil dan kesenian reog dari Ponorogo dalam lakon itu dibeli Rp 500 juta. Pembeli berjanji akan membuat acara besar pagelaran jatil setelah berhasil memiliki seni itu. Aksi jahat yang dilakukan Bu Siti terhadap aset budaya, dicurigai Minah, Suryo, dan Y...

Reportase: Jangan Jual Budaya ke Tetangga

Aktor dalam pementasan lakon teater harus memiliki rasa sensitif tinggi. Sensitif terhadap orang lain, lingkungan, budaya, sentuhan hingga bau. Itu yang harus dipenuhi sebagai pembangun ruang imaji. Selain itu, karakter lakon menjadi bagian terpenting agar dapat menghayati peran yang dimainkan. Itulah pesan Suprapto, pembimbing teater Wakamandini STKIP PGRI Ponorogo . “Sensitif bukanlah sebuah ego, melainkan sensitif terhadap realita lingkungan sekitar,” tambahnya. Pementasan teater berlangsung di Gedung Kesenian Ponorogo, Jl Batoro Katong, Ponorogo, Sabtu (21/4/2018). Pentas berjudul Jatil Ndalem Pujokusuman karya mahasiswa mengangkat cerita tentang jual-beli seni budaya dengan negara tetangga. Tari Jatil dan kesenian reog dari Ponorogo dalam lakon itu dibeli Rp 500 juta. Pembeli berjanji akan membuat acara besar pagelaran jatil setelah berhasil memiliki seni itu. Aksi jahat yang dilakukan Bu Siti terhadap aset budaya, dicurigai Minah, Suryo, dan ...