Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Reportase: Membangun Pelajar Bersastra

Belajar mengulas karya sastra dari hasil cipta sendiri, menjadi poin terpenting bagaimana sastra dapat mencerahkan pembaca. Karya sastra yang dibaca oleh pembaca dan dicipta pengarang terkadang terjadi tumpang-tindih makna karena perbedaannya pengalaman dan pengetahuan. Oleh karena itu, diadakan Olimpiade Sastra Indonesia VI (OSI) di STKIP PGRI Ponorogo, Kemarin (20/5). Kegiatan itu diprakarsai oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Penulis (UKM HMP). Sejumlah 42 peserta SMA/SMK/MA sederajat se-Karesidenan Madiun bersaing memertahankan hasil ciptanya di hadapan para juri. Di antaranya adalah cipta artikel, cipta puisi, dan cipta cerpen. Serta, pembacaan puisi karya para sastrawan Indonesia. OSI merupakan wadah para pelajar untuk mengekspresikan segala hal. Mulai dari hasil pengalaman hidup, pengalaman indera, pembacaan buku, dan lain sebagainya. Lalu, dituangkan dalam karya sastra.  “Banyak hal yang dapat kita pelajari di kehidupan sosial, yang dapat...

Ihwal Pendidikan

Membaca halaman utama koran Kompas, edisi Selasa, 22 Mei 2018 membuat saya terbelalak. Berita berjudul “151.509 Ruang Kelas Sekolah Rusak Parah” merupakan tamparan yang teramat sakit bagi masyarakat yang berkecimpung di dunia pendidikan, termasuk saya. Meskipun masih penikmat bangku kelas, sebagai mahasiswa hati terasa tercabik-cabik membaca berita tersebut.  Penyakit dalam bidang pendidikan belum bisa terselesaikan hingga detik ini. Tidak saja menyerang organ dalam pendidikan, tetapi juga piranti pendidikan. Sebagai contoh sarana dan pra sarana penunjang belajar siswa. Hari ini kembali noktah tersebut tergaris, yaitu rusaknya ratusan ribu ruang kelas sekolah jenjang SD, SMP, hingga SMA. Permasalahan utamanya disebabkan alokasi APBN selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Kemudian ditambah, pengelolaan pendidikan pemerintah daerah belum berjalan baik, yakni sumber daya manusia belum memadai. Dua permasalahan mendasar itu, menurut saya harus diberikan benang mera...