Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Hati-Hati

Presiden harus berhati-hati dalam memutuskan hal, apalagi dalam persoalan investasi dana haji untuk keperluan di luar keperluan haji. Pasalnya, dana tersebut bukanlah dana sembarangan. Artinya dana haji digunakan untuk kepentingan-kepentingan jamaah ketika melakukan ibadah suci.  Di samping itu, pemerintah pun sebaiknya menerapkan konsep ekonomi syariah jika nantikan menggunakan dana haji tersebut. Sebab, jika tidak akan menimbulkan kontroversi skala besar dari umat. Pemerintah pula harus memberikan jaminan berupa asuransi kepada jamaah agar tidak terjadi penyalahgunaan tujuan. Akhirnya, terlepas dari semua itu, saya berharap dana haji memang digunakan untuk keperluan ibadah haji. Pasalnya, jika dana haji ditembakkan ke hal yang di luar keperluan haji, jika tidak ada seseorang yang siap dan mampu menjaga amanah dengan baik, justru akan mengakibatkan percekcokan antarumat.  Tentu saja, di negara yang memegang simbol rumah toleransi, persoalan ini bukanlah dari ...

Bacalah Lalu Tulislah!

Mantan Menteri Pendidikan Indonesia, Anies Baswedan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, bersamaan peringatan Hari Buku Dunia “World Book Day” 23 April lalu. Ditjen Dikdasmen kemudian meluncurkan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS).  Gerakan literasi yang lebih akrab kita kenal dengan baca-tulis, merupakan upaya yang tepat digerakkan sebagai program membaca buku non-akademik selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Gerakan ini diberlakukan untuk pelajar seluruh Indonesia tanpa terkecuali. Tujuannya, untuk   mengingatkan bahwa, membaca dan menulis adalah serangkaian yang tidak terpisahkan. Keduanya berjalan beriringan. Ada juga yang mengibaratkan keduanya seperti pasangan suami-istri. Di mana ada suami pasti ada istri. Begitu pula sebaliknya, ada istri maka ada suami.   Seseorang yang rajin membaca, pasti dapat menulis karena memiliki bahan tulisan. Begitu dengan penulis, akan m...

Kontribusi Pendidikan Kontruktivistik

Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung bulan Februari kemarin, dan telah dimenangkan oleh pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Kebahagiaan atas kemenangan menjadi pemimpin ibu kota adalah reward setelah bersaing memeras tenaga dan pikiran untuk menempati jabatan yang diinginkan. Saatnya, pemimpin baru bekerja untuk rakyat, sesuai dengan janjinya saat kampanye. Berbicara soal janji, Sandiaga Uno menyampaikan, “…akan mengumpulkan mereka yang tercerai berai, merajut apa yang telah terkoyak, dan menyatukan apa yang sudah terpecah belah demi Jakarta”. Ketiga janji tersebut, sangatlah produktif mengingat permasalahan demi permasalahan di ibu kota tidak pernah surut. Misalnya, permasalahan dalam dunia pendidikan.  Pendidikan hakikatnya, tindakan niscaya untuk membangun kehidupan yang bermartabat. Pendidikan pula, merupakan manivestasi hidup jangka panjang. Sayangnya, pendidikan di Indonesia secara umum tergolong minus. Mulai dari kualitas guru, kurikulum yang selalu dig...