Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Reportase: Sebab Menulis

Keyakinan niat menulis, bisa menulis hingga sukses dari menulis menjadi serbuk hipnotis. Tip mudah menulis bagi penulis muda Ponorogo ditawarkan Sutejo, penulis 38 judul buku asal Ponorogo saat mengisi Gerakan Santri Menulis di Ponpes Al-Munjiyah Durisawo Ponorogo, Minggu (5/11). Madrasah literasi yang diadakan IPNU-IPPNU Ponorogo bekerja sama dengan Robithoh Ma’ad Islami (RMI), salah satu lembaga organisasi NU yang menaungi pondok pesantren se-Ponorogo. Mengusung tema Membangun Budaya Literasi Menuju Kemandirian Santri di Era Digital.  Ketua IPPNU Ponorogo, Mazaya Fikrotil Aimmah mengharapkan agar santri terus belajar. Salah satunya belajar menulis guna mengingatkan dan menyadarkan santri terhadap sejarah Islam terdahulu bahwa para tokoh Islam sukses karena karya.  Sutejo, lewat pemaparannya mengaku menulis sejak duduk di bangku SMP. Tepatnya ketika merasa jatuh cinta. Ia setiap hari menulis di mesin ketik hampir setebal kamus bahasa Inggris dengan ukuran k...

Resensi Buku: Bercermin dari Motivator Dunia

Judul Buku    : Biography and Quotes 50+1 Motivator Dunia   Penulis           : Agustina Soebacham Penerbit         : Kauna Pustaka Cetakan         : Pertama, April 2015 Tebal             : 228 Halaman ISBN             : 978-602-1038-13-0 Peresensi       : Suci Ayu Latifah Dalam kehidupan sosial, kita tidak hidup sendirian. Selalu ada orang lain dalam hidup kita. Orang tua, sahabat, kerabat, saudara, dan masyarakat pada umumnya. Setiap nadi-nadi kehidupan selalu saja ada hambatan begitu juga rintangan yang harus kita hadapi. Semua manusia selalu memiliki gejolak permasalahan atau konflik, baik konflik batin maupun konflik fisik.  Dari mana munculnya konflik? Jawabannya hanya satu. Tuhan. Sem...

Cerita Anak: Menyelamatkan Bumi

Siang hari ini, Tina, salah satu siswi kelas V SD 2 Pangkal Ponorogo sepulang sekolah tidak langsung menuju rumah. Sebab, dua hari yang lalu Pak Rois mengumumkan kepada seluruh siswa supaya membawa tanaman. Tina bersama dua sahabatnya pergi ke kebun rambutan milik Bu Lia. Sampainya di sana, Bu Lia langsung mengarahkan mereka ke kebunnya. Di kebun itu terdapat beberapa pohon rambutan yang cukup besar. Ada yang ditanam di poly bag dan masih dicangkok. “Wah, buah rambutannya banyak ya!” seru Rehan. Bu Lia yang tengah memilih bibit rambutan tersenyum. Sementara Tina dan Ria asyik mengelilingi kebun rambutan. Usai mendapat calon bibit rambutan, mereka mengucapkan terima kasih dan pamitan pulang. Keesokan harinya, semua siswa berkumpul di halaman belakang sekolah. Pak Rois selaku guru olahraga mengarahkan supaya siswa mengumpulkan tanaman yang dibawa berdasarkan jenisnya. Tanaman berbuah dikelompokkan menjadi satu. Tanaman berbunga pun sama. Selanjutnya, dari masing-ma...