Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Hantu Perekonomian Indonesia

Akhir Oktober 2019, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) membuka selebar-lebarnya rekrutmen calon pegawai negeri sipil 2019. Dikutip dari situs Kemenpan RB, penerimaan CPNS 2019 akan dilakukan di 68 kementerian/lembaga dan 462 pemerintah provinsi/kabupaten/kota. Keistimewaan CPNS dua tahun berturut-turut ini bermaksudkan untuk mengatasi problem pendidikan yang belum juga tuntas. Adalah perihal lulusan yang belum bekerja (pengangguran pasif) dan meningkatkan status guru honorer di Indonesia. Bersamaan dengan ini, kita patut menyadari pengangguran selalu popular di kalangan masyarakat sosial. Dilansir dari data Badan Pusat Statistik mengumpulkan di tahun 2019 pengangguran di Indonesia naik menjadi 7,05 juta orang, yang mulanya sempat turun menjadi 7 juta pada tahun 2018. Kenyataan pelik ini merupakan pil pahit yang harus ditelan negara berkembang. Sebelumnya, pendataan pengangguran sejak tahun 2015 dihitung per Agu...

Feature Sosok: Dosen STKIP PGRI Ponorogo Kenalkan Cerita Rakyat Ponorogo kepada PT Se-Indonesia

Gelisah terhadap generasi muda yang mulai lupa warisan budaya, menjadi alasan utama Edy Suprayitno (31) menyusun penelitian masyarakat beraroma kearifan lokal. Penelitian Revitalisasi Cerita Rakyat di Kabupaten Ponorogo dalam Perspektif Modernitas sebagai Alternatif Materi Ajar Pendidikkan Karakter Berbasis Kearifan Lokal berhasil masuk dalam Penelitian Kompetitif Nasional tahun 2018-2019 (multi tahun). Lelaki kelahiran asli Ponorogo ini sejak kecil sering dibacakan cerita oleh orang tuanya. Mulai dari cerita pewayangan, asal usul, legenda, hingga cerita fabel, seperti kancil. Kebiasaan itulah akhirnya terwariskan olehnya. Setiap hari ayah satu anak ini selalu membacakan cerita kepada anak perempuannya, Inara Sakhila Prameswari (3,5). “Sampai kapan pun, cerita rakyat itu tetap ada. Hanya saja, pewarisnya mulai luntur,” terang Edy, dosen STKIP PGRI Ponorogo. Mengangkat objek cerita rakyat Ponorogo dalam penelitian yang dihelat Kemenristek Dikti tahun 2018-2019 membua...

Resensi Buku: Bangun Negara dari Kejujuran Hati dan Laku

  Judul       : Dari Jalanan Menuju Senayan: Catatan Tepi Waktu Gus Anton Penulis    : Intan B. Permata Ayu, Solihan Arif, Achmad Shadiqin, Abdul Qadir Amir Hartono Penerbit : Inteligensia Media Cetakan : Pertama, Januari 2019 Tebal       : 211 halaman ISBN      : 978-602-5562-74-7 Abdul Qadir Amir Hartono lebih dikenal dengan Gus Anton. Laki-laki kelahiran Sumenep, saat ini duduk di Komite I DPR RI. Sosoknya yang ramah, sederhana, baik, dan selalu membantu siapapun yang kesulitan menjadi inspirasi generasi muda bangsa. Baginya, hidup harus memeluk kawan dan merangkul lawan (hal. 142). Buku Dari Jalanan Menuju Senayan: Catatan Tepi Waktu Gus Anton merupakan buku perjalanan tentang kehidupan, pendidikan, karir, hingga perjalanan dalam mengemban amanah negara sebagai seorang Anggota DPR-RI. Prinsip kerja politik Gus Anton adalah kejujuran. Ia selalu menerapkan kejujuran dala...

Feature Sosok: Sibuk Persiapan Duta Wisata Ponorogo, Ridwan Tidak Meninggalkan Materi Perkuliahan

Ridwan Ardiansyah, Kamis (31/10/2019) sibuk mencatat materi mata kuliah yang sempat tertinggal. Beberapa lembar catatan temannya disalin dengan rapi. Ia berusaha mengikuti materi perkuliahan di sela mengikuti seleksi Kakang Senduk Ponorogo 2019.   Proses tidak pernah mengkhianati hasil. Perjuangan Ridwan (22) tidak sia-sia. Setelah harus membagi waktu antara kuliah dan seleksi Kakang Senduk Ponorogo. Ridwan selalu menyempatkan masuk jam perkuliahan, meskipun harus pontang-panting dan telat.  “Lelah, pastinya. Tapi semuanya harus jalan,” terang mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Ponorogo itu. Bagi mahasiswi semester 5 ini, kunci supaya tetap vit adalah menjaga stamina dan istirahat cukup. Ridwan tidak pernah menyia-nyiakan waktu istirahat. Sebab ganti hari ia akan melakukan tugas lebih berat. Terlebih, ketika masuk 30 besar. Ridwan harus menyiapkan tes talenta supaya tetap bertahan, dan untung-untung masuk 10 besar. Kali itu, ia ...