Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Feature Kuliner: Berburu Nasi Pecel Mbok Bariyah

Hari Minggu (22/1/2017) pagi, bersama dua teman, kami menerobos kabut untuk berburu nasi pecel. Inilah keunikan Ponorogo di hari Minggu. Sepanjang jalan, baik jalan utama maupun gang terdapat deretan warung kecil yang menjajakan sarapan nasi pecel. Sajian nasi pecel memang sederhana. Nasi putih punel disuguhkan bersama aneka sayuran hijau berupa daun ketela, kenikir, daun pepaya, bayam, kembang turi, tauge, kacang panjang, diimbuh irisan mentimun dan kecambah mentah, yang disiram bumbu sambal pecel, tidak ketinggalan tempe goreng. Nah, nasi pecel Mbok Bariyah yang berada di Desa Patihan Kidul, Ngondang, Siman, Ponorogo inilah yang kerap menjadi sasaran utama warga yang doyan pecel. Warung kecil didirikan di depan rumah. Buka setiap hari, dari pukul 05.00-07.00 WIB, selalu ramai pengunjung. Rata-rata ibu rumah tangga dan anak sekolah. Pecel Mbok Bariyah, salah satu warung yang masih bertahan setelah harga bahan makanan, termasuk cabai melambung tinggi. Sebagai warung nasi...

Reportase: Tersandera LKS

GURU harus kreatif dan inovatif saat melakukan proses belajar mengajar, ujar Cutiana Windri Astuti, dosen STKIP PGRI Ponorogo kepada mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) angkatan 2015, Jumat (6/1/2017). Cutiana menambahkan, guru tidak boleh terkukung Lembar Kerja Siswa (LKS) yang bisa jadi memupus kreativitas guru dan siswa. Lulusan sarjana pendidikan, sebagai calon guru harus memiliki jiwa kreatif dan terampil. “Guru yang baik tidak mengandalkan kunci jawaban ,” putusnya di tengah kegembiraan mahasiswa PBSI 2015 yang merayakan keberhasilan cipta buku teks. Buku teks adalah buku pedoman pembelajaran yang disusun berdasarkan kurikulum sebagai penunjang proses pembelajaan. Dosen pengampu mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks ini menyampaikan, tujuan cipta buku teks, agar mahasiswa lebih memahami dalam menelaah seluk-beluk buku teks dengan mencocokkan berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan materi y...

Pendidikan Indonesia: Antara Tahu dan Bisa

Membincang Indonesia bertema pendidikan selalu menarik, karena sebagai wahana mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti tertera dalam Pembukaan UUD 1945. Pendidikan mengajak manusia mengenal lingkungan, masyarakat, dandiri sendiri melalui transfer ilmu pengetahuan. Tidak salah, jika Paulo Freire (1978) mengungkapkan, pendidikan sebagai proses pemanusiaan manusia ( humanization ). Kendati, cita-cita luhur Indonesia hingga di tahun 2017 belum terealisasikan dalam konteks pendidikan Nasional. Pendidikan kita masih jalan di tempat--tidak berjalan maju, tapi bukan berarti mundur.    Potret buruk pendidikan Indonesia, bila kita cermat sangatlah mudah diketahui hasilnya. Tanpa sadar, pendidikan Indonesia selama ini mengajarkan ilmu tahu, bukan ilmu bisa. Akibatnya, ketika penikmat pendidikan lulus, mereka gagap dan tidak mampu menghadapi dunia kerja yang banyak membutuhkan ilmu bisa.  Sebagai contoh di sekitar kita, ribuan sarjana pendidikan banyak yang menganggur ...

Guru Agen Perubahan

Menulis masih menjadi kegiatan langka dalam lingkungan kita, misal dalam bidang pendidikan. Penulis yang benar-benar serius masih sulit ditemukan. Ngainun Naim, dalam memberikan materi di Sekolah Literasi Gratis (SLG) Ponorogo menegaskan, menulis adalah proses yang harus dijalani dengan sabar. Tidak boleh terburu-buru karena akan berdampak pada hasil tulisan yang kurang baik. Menurut Ngainun, menulis harus dilandasi oleh rasa cinta. Rasa bangga akan kepemilikan sebuah karya melalui proses yang panjang dan keberanian yang melebihi segalanya. Keberhasilan seseorang dalam menulis sama halnya seperti orang melakukan pendakian. Yakni, menikmati setiap hambatan-hambatan, menitih satu per satu tanjakan untuk sampai ke puncak. Tak lupa, juga menikmati kegagalan dan kejatuhan dalam proses pencarian yang hakiki demi sampai harapan yang diinginkan. Kegagalan seorang penulis menjadi warna cerita sebuah petualangan. Penulis berusaha mencari penyebab kegagalan yang terjadi, kemudian meng...

Feature Wisata: Liburan Literasi di Rumah Buku Sutejo

Banyak cara yang bisa ditempuh untuk mengisi libur natal tahun ini. Hari libur tidak harus pergi ke pantai, kebun binatang, mall, gunung, atau lokasi wisata lainnya. Ada cara lain meramaikan liburan natal yang sehat dan bergizi. Salah satunya dengan memburu, menyantap, kemudian melahap ilmu pengetahuan.   Secara umum, ilmu bersumber dari mana saja, seperti internet, blog, buku, majalah, jurnal, atau lainnya. Rumah buku Sutedjo Spectrum Center (SSC) yang beralokasi di Jalan Halim Perdana Kusuma, II/9, Perum Kidul Permai, Siman, Ponorogo menjadi tujuan utama saya dalam pemburuan ilmu pengetahuan, Minggu (25/12). Begitu sampai di bibir rumah bercat krem itu, terdapat pemandangan yang menggugah mata. Di depan rumah, terdapat beberapa tumpuk potongan koran yang rencana akan dijadikan klipping.  Selanjutnya, ketika menginjakkan kaki di mulut rumah buku, saya dihidangkan dengan pemandangan yang menakjubkan. Rumah dengan tembok rak buku menjadi pusat perhatian utama ...