Bukan sesuatu yang baru untuk belajar mencintai seseorang, termasuk kamu. Ajaran tentang cinta telah aku peroleh sejak dalam kandungan. Ayah senantiasa menyentuhku lembut melalui perut Ibu. Ibu menjagaku--selalu berhati-hati dalam segala hal. Kelelahan, Ayah akan memarahi Ibu apabila kelelahan karena akan berdampak pada kesehatan fisiknya.
Ayah pula, akan dengan senang hati menggantikan beberapa pekerjaan rumah tangga. Mulanya, Ibu mengelak bisa mengerjakan itu. Namun, Ayah hanya bisa mengiyakan, tanpa berhenti melakukannya. Itu cinta, perhatian, dan kasih sayang.
Aku dibesarkan oleh cinta dan kasih sayang kedua orang tua. Aku tahu, keluarga ini tidak sebaik keluarga lainnya. Namun, aku bersyukur, kesederhanaan mengajarkanku tentang keberartian.
Mencintai adalah suatu keberartian dalam hidup.
Bagaimana kalau aku mencintaimu?
Mencintaimu, itu nafsu atau anugerah. Aku tidak tahu. Semua bermula dari kebiasaan hingga timbul rasa nyaman. Seseorang pernha berkata padaku untuk berhati-hati menghadapi seseorang. Baik sejenis maupun lawan jenis. Ketika kamu sudah nyaman dengannya, dia akan meracuni akalmu. Itu jika dia berniat negatif padamu. Sebaliknya, ketika kamu sudah nyaman dengannya, dia akan mendorongmu menuju suatu impian atas dasar tujuan hidup. Itu, kau harus syukuri.
Beranjak remaja dan kini dewasa, ketertarikan lawan jenis tidak ada pelajaran dalam sekolah, keluarga, dan masyarakat. Itu tumbuh dengan sendirinya karena dipengaruhi oleh hormon yang ada dalam tubuh kita. Sebagaimana seorang gadis yang mengalami menstruasi. Kemudian, seorang laki-laki yang mimpi basah.
Mencintai bukanlah sebuah perasaan yang salah. Kita memiliki hak untuk mencintai sesuatu. Bisa manusia, hewan, tumbuhan, alam, benda mati, dan semuanya.
Pertanyaannya, kapan perasaan itu muncul? Zuck Rubin, seorang ilmuwan dan psikolog dunia mengungkapkan, cinta hakikatnya sebentuk emosional manusia yang eksistensinya tidak dapat dibuat pengertian melalui bahasa. Cinta bisa berwujud simbol, seperti tindakan dan tingkah laku.
Dalam dunia psikologi, perasaan cinta menurut Rubin terbentuk atas dasar tiga perasaan, yaitu perhatian, kasih sayang, dan keintiman.
Lalu, bagaimana kalau aku mencintaimu, karena perhatian, atau kasih sayang, atau keintiman?
###
Ayah pula, akan dengan senang hati menggantikan beberapa pekerjaan rumah tangga. Mulanya, Ibu mengelak bisa mengerjakan itu. Namun, Ayah hanya bisa mengiyakan, tanpa berhenti melakukannya. Itu cinta, perhatian, dan kasih sayang.
Aku dibesarkan oleh cinta dan kasih sayang kedua orang tua. Aku tahu, keluarga ini tidak sebaik keluarga lainnya. Namun, aku bersyukur, kesederhanaan mengajarkanku tentang keberartian.
Mencintai adalah suatu keberartian dalam hidup.
Bagaimana kalau aku mencintaimu?
Mencintaimu, itu nafsu atau anugerah. Aku tidak tahu. Semua bermula dari kebiasaan hingga timbul rasa nyaman. Seseorang pernha berkata padaku untuk berhati-hati menghadapi seseorang. Baik sejenis maupun lawan jenis. Ketika kamu sudah nyaman dengannya, dia akan meracuni akalmu. Itu jika dia berniat negatif padamu. Sebaliknya, ketika kamu sudah nyaman dengannya, dia akan mendorongmu menuju suatu impian atas dasar tujuan hidup. Itu, kau harus syukuri.
Beranjak remaja dan kini dewasa, ketertarikan lawan jenis tidak ada pelajaran dalam sekolah, keluarga, dan masyarakat. Itu tumbuh dengan sendirinya karena dipengaruhi oleh hormon yang ada dalam tubuh kita. Sebagaimana seorang gadis yang mengalami menstruasi. Kemudian, seorang laki-laki yang mimpi basah.
Mencintai bukanlah sebuah perasaan yang salah. Kita memiliki hak untuk mencintai sesuatu. Bisa manusia, hewan, tumbuhan, alam, benda mati, dan semuanya.
Pertanyaannya, kapan perasaan itu muncul? Zuck Rubin, seorang ilmuwan dan psikolog dunia mengungkapkan, cinta hakikatnya sebentuk emosional manusia yang eksistensinya tidak dapat dibuat pengertian melalui bahasa. Cinta bisa berwujud simbol, seperti tindakan dan tingkah laku.
Dalam dunia psikologi, perasaan cinta menurut Rubin terbentuk atas dasar tiga perasaan, yaitu perhatian, kasih sayang, dan keintiman.
Lalu, bagaimana kalau aku mencintaimu, karena perhatian, atau kasih sayang, atau keintiman?
###
Komentar
Posting Komentar