:dari dua anak gadismu.
Kasihmu sepanjang jalan, tidak terbatas ruang dan waktu. Jalan kelahiran, jalan kesuksesan, hingga jalan kematian.
Selamat ulang tahun, Mamak. Semoga di usia 49 tahun ini, senantiasa Allah menjaga Mamak dan keluarga kita. Doa teriring lewat suara hati dan desir malam. Alam turut berdoa mengantarkan pujian ini. Mamak yang kami cinta laksana Ibu peri. Tulus cintamu tak bertuan.
Mamak. Kami menyebutnya Mamak, bukan Ibu. Daya sentuh Mamak lebih dekat dibandingkan Ibu. Ibu hanyalah untuk Mamak yang di sekolah.
Selamat ulang tahun, Mamak. Aku bahagia, Mamak pasti bahagia di hari bahagia ini. Terima kasih atas air matamu, Mamak. Mamak yang kuat, tegas, dan tegar. Terima kasih kenalkan kami pada dunia. 21 Agustus, Mamak melahirkan Suci mempertaruhkan nyawa. 30 Januari, lagi-lagi Mamak berjuang.
Dua anak perempuan Mamak kini tumbuh besar, lewat kasih sayang Mamak dan Bapak. Semua yang terjadi pada kami atas ridho kalian. Kami rindu hangat Mamak, selamat ulang tahun Mamak. Kami sayang Mamak.
Semoga Mamak selalu sehat di sana. Jarak dan waktu memang memisahkan, tapi doa kami tidak terputus. Setiap salat kami panjatkan untuk Mamak dan Bapak. Allah selalu jaga kami yang berjuang demi masa depan. Allah pula, senantiasa menjaga Mamak dan Bapak. Allah baik kepada kami. Semoga impian dan cita-cita keluarga perlahan baik ya Mak. Doa kami semoga kelak dapat membalas keringat Mamak.
Mamak mohon restu darimu. Kami berjalan, bergerak, dan berjuang demi masa depan kami. Semua untuk keluarga kita, bahagia kita. Kami ingin mengubah kemegahan pada keluarga kecil ini. Aku percaya pada suatu hari nanti, doa-doa kita akan terkabulkan. Gusti ora sare. Gusti perso. Gusti mireng.
Selamat ulang tahun, Mamak. Terima kasih atas senyummu, Mamak. Cintamu tak tergantikan. Kasihmu menuntut Kami.
Suci & Ambar
Kasihmu sepanjang jalan, tidak terbatas ruang dan waktu. Jalan kelahiran, jalan kesuksesan, hingga jalan kematian.
Selamat ulang tahun, Mamak. Semoga di usia 49 tahun ini, senantiasa Allah menjaga Mamak dan keluarga kita. Doa teriring lewat suara hati dan desir malam. Alam turut berdoa mengantarkan pujian ini. Mamak yang kami cinta laksana Ibu peri. Tulus cintamu tak bertuan.
Mamak. Kami menyebutnya Mamak, bukan Ibu. Daya sentuh Mamak lebih dekat dibandingkan Ibu. Ibu hanyalah untuk Mamak yang di sekolah.
Selamat ulang tahun, Mamak. Aku bahagia, Mamak pasti bahagia di hari bahagia ini. Terima kasih atas air matamu, Mamak. Mamak yang kuat, tegas, dan tegar. Terima kasih kenalkan kami pada dunia. 21 Agustus, Mamak melahirkan Suci mempertaruhkan nyawa. 30 Januari, lagi-lagi Mamak berjuang.
Dua anak perempuan Mamak kini tumbuh besar, lewat kasih sayang Mamak dan Bapak. Semua yang terjadi pada kami atas ridho kalian. Kami rindu hangat Mamak, selamat ulang tahun Mamak. Kami sayang Mamak.
Semoga Mamak selalu sehat di sana. Jarak dan waktu memang memisahkan, tapi doa kami tidak terputus. Setiap salat kami panjatkan untuk Mamak dan Bapak. Allah selalu jaga kami yang berjuang demi masa depan. Allah pula, senantiasa menjaga Mamak dan Bapak. Allah baik kepada kami. Semoga impian dan cita-cita keluarga perlahan baik ya Mak. Doa kami semoga kelak dapat membalas keringat Mamak.
Mamak mohon restu darimu. Kami berjalan, bergerak, dan berjuang demi masa depan kami. Semua untuk keluarga kita, bahagia kita. Kami ingin mengubah kemegahan pada keluarga kecil ini. Aku percaya pada suatu hari nanti, doa-doa kita akan terkabulkan. Gusti ora sare. Gusti perso. Gusti mireng.
Selamat ulang tahun, Mamak. Terima kasih atas senyummu, Mamak. Cintamu tak tergantikan. Kasihmu menuntut Kami.
Suci & Ambar
Komentar
Posting Komentar